Bedak tabur atau talcum powder merupakan salah satu produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuannya dalam mencegah biang keringat dan memberikan kenyamanan pada tubuh kita membuat banyak orang jatuh cinta pada produk ini sejak mereka kecil hingga dewasa.
Namun perhatikan penggunaan bedak talc atau bedak tabur ini, karena beberapa sumber melansir adanya dampak atas penggunaan bedak tabur dalam jangka panjang. Anda yang sudah dewasa maupun yang sedang memiliki anak sebaiknya mengetahui informasi ini.
Mungkin tubuh kita memang memiliki kemampuan yang baik dalam mengeluarkan toksin dalam tubuh, namun sebaiknya kita tetap mencegah masuknya hal-hal yang tak diperlukan dalam tubuh kita. Bedak tabur mengandung zinc stearate, magnesium silicates, dan sebagainya yang telah menjadi butiran halus dan mudah terhirup oleh Anda maupun anak Anda. Hal ini bisa memicu pneumonia atau kanker paru bila tidak diawasi dengan seksama.
Beberapa kasus menyebutkan adanya kemungkinan yang paling buruk dari menghirup bedak, yaitu kematian. Beberapa ahli menyarankan penggunaan krim anti ruam pada bayi dibandingkan bedak talc. Hal ini untuk meminimalisir bedak terhirup oleh bayi atau anak-anak Anda. Menurut mereka, krim anti ruam bekerja lebih baik dibandingkan bedak tabur.
Sementara untuk Anda wanita dewasa yang menggunakan bedak tabur, sebaiknya menghindari area kewanitaan. Penggunaan bedak tabur di area kewanitaan dapat menimbulkan resiko kanker ovarium hingga 30%. Karena butiran bedak yang masuk ke dalam area organ reproduksi dan mampu menyebabkan inflamasi atau peradangan. Wah, serem juga ya?
Bila Anda ingin menghindari penggunaan bedak, pastikan Anda menggunakan pakaian dalam dan bawahan yang nyaman dan menyerap keringat. Jangan terlalu ketat karena memicu biang keringat yang menjadikan kulit tidak nyaman. Semoga informasi ini bermanfaat, Ladies.
Penelitian terbaru yang ditulis oleh Roger Dobson menyatakan cokelat dapat meredakan batuk. Komponen yang terdapat di dalam kakao telah dapat mengurangi gejala batuk kronis dan akut. Sekitar 300 orang yang menderita batuk berkepanjangan. menjadi bagian dalam percobaan klinis di rumah sakit 13 NHS. Mereka diberi zat alami yang diproses dari zat theobromine, yang diantar melalui bahan mentah cokelat. Zat ini diberikan dua kali sehari selama 14 hari. Sebagai indikator awal, sebanyak 60 persen pasien merasa lega setelah menjalani terapi tersebut. Para ilmuwan mengatakan satu bar cokelat dalam sehari, mungkin mengandung komponen aktif yang dapat memberikan efek terhadap batuk kronis, sebagaimana diberitakan Dailymail. Ini ternyata bukanlah pengobatan, karena pasien akan kembali mengalami batuk setelah menghentikan terapi cokelat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh National Heart and Lung Institute menunjukkan bahwa theobromine tampak dapat menghambat kerja saraf sensori, seh
Komentar
Posting Komentar