Wisata Danau Toba

13394000801324381573

  Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia & Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia memiliki berbagai macam tempat pariwisata mulai dari wisata alam & wisata kuliner. Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau,oleh karena itu Indonesia sangat kaya akan objek wisatanya. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia itu sendiri memiliki kombinasi iklim tropis di setiap kepulauannya. 
   Dari berbagai macam objek wisata yang tersedia di Indonesia, objek wisata yang menarik hati bagi saya sendiri adalah Danau Toba. Di danau Toba ini mempunyai berbagai macam Fasilitas & ciri khas tersendiri yang membuat para Tourist & Pelancong sangat menikmati liburannya di Danau Toba ini.
Berkas:Lake-toba.jpg

Apa itu Danau Toba ? Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang kira-kira 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Apa saja sejarah-sejarah yang berhubungan dengan terbentuknya Danau Toba ? Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hebat kan ? tentu hebat dong. Yang sudah pernah mengunjungi keindahan Danau Toba pasti terkagum-kagum melihat hijaunya rerumputan yang menyelimuti gunung-gunung nya. Saya saja sudah 2 kali pergi ke Danau Toba. Pada tahun 2011 tanggal 26 Agustus, Saya memulai perjalanan dari bekasi ke Sibolga, Sumatra Utara untuk berlebaran & bersilatuhrahmi ke Rumah nenek dari bapak saya yakni di Kota kecil yang gak kalah indah sama Danau Toba (Sibolga). Untuk pergi ke Sibolga, perlu waktu 2 hari 2 malam dengan menggunakan transportasi Laut yakni Kapal. Banyak pengalaman tersendiri kalau saya pergi berwisata ke sana, sebelum sampai ke sibolga kapal yang saya naiki tersebut kadang kala berhenti di pelabuhan-pelabuhan kecil untuk beristirahat sejenak. Sering kali Nahkoda-nahkoda kapal yang mengantar penumpang ke Sumatra utara dan sekitarnya, memilih beristirahat di Danau Toba. Selain bertujuan untuk mengistirahatkan tubuh,Nahkoda-nahkoda kapal ini memamerkan keindahan danau toba terhadap para tourist & pelancong. istirahat di danau toba ini memakan waktu yang lama, karna banyak yang berfoto-foto di tepi Danau Toba. Untuk lebih menepi ke tempat yang lebih nyaman, penumpang-penumpang kapal memilih kapal yang lebih kecil untuk mengabadikan indahnya Danau Toba dari kejauhan .Kira-kira waktu yang termakan untuk berkunjung ke Danau Toba ini adalah +3 jam. Inilah foto para penumpang yang sudah berpindah kapal dari kapal yang besar ke kapal yang lebih kecil & yang sempat saya potret sejenak :

Komentar

Most View Product